Dunia Universitas dalam Kacamata Saya (dosen)

credit to kartun ngampus@facebook (shiro)

credit to kartun ngampus@facebook (shiro)

kalo ga pernah bimbingan, itu namanya mahasiswa gila

Kurang lebih begitu lah kalimat yang dilontarkan oleh sang dosen di depan para mahasiswa dan mahasiswinya dalam sesi “sosialisasi tugas akhir”.  Kasar? Yaa, menurut gw sih kasar, masa’ sih seorang pendidik yang seharusnya bisa menyemangati didikannya malah ngomong kasar gitu.

dosen itu kerjaanya bukan ngurusin kamu doang, tapi juga mesti penelitian, jadi ga bisa nongkrong terus – terusan di kampus

Kalo kalimat ini mengesankan untuk pembenaran manakala dosen – dosen itu susah ditemui di kampus, sms ga dibales, telpon kadang ga diangkat, kalo diangkat pun jawabannya ketus macem ngadepin telemarketing aja.

kita ini kekurangan dosen, kita mau cari dosen tapi ga ada yang mau ke sini, kejauhan. Kenapa kita ga ambil dari lulusan PTS di sini? Emang kamu sudi diajarin sama mereka?

Nah, ini kalimat yang dilontarkan waktu dia menjelaskan kalo kampus gw kekurangan dosen. Dia bilang PTS kota gw ga ada yang bermutu, jadi ga pantes mereka ngajarin mahasiswa kampus gw. Sah – sah aja sih dia bilang gitu, tapi apa parameternya dia bilang ga mutu? Jangan – jangan cuman men-generalisir aja tuh, padahal bisa jadi ada 1 atau 2 orang lulusan PTS itu yang lebih pinter daripada mahasiswa kampus gw, bahkan mungkin lebih pinter dari dia sendiri.

===============

kamu ini bodoh ya

Ini kalimat yang dilontarkan seorang oknum dosen kepada mahasiswa bimbingannya. Bisa – bisanya dia bilang gitu, mungkin kalo dia bilangnya ke gw bisa – bisa gw kalap kali. Hahaha. 😀

==============

Sejauh yang gw alami selama mengalami kehidupan kampus, menurut gw, dosen yang umurnya sekitar 35 tahun ke atas itu seakan – akan ingin selalu dipandang tinggi oleh mahasiswanya, dengan jarang tersenyum (kecuali dosen cowok kepada mahasiswi cantik atau kepada mahasiswanya yang jenius), dan seakan memandang rendah kepada mahasiswanya, bahkan gw pernah ngucapin salam dan ada dosen yang ga jawab salam gw (entah gw ga denger kali ya 😀 ). Kalo untuk dosen yang umurnya di bawah 35 tahun, biasanya lebih ramah dengan mahasiswa, walaupun ga jarang ada juga yang sikapnya dingin. Tapi ada 1 dosen yang paling gw seneng karena gaya bergaulnya, dengan mahasiswa tidak segan senyum, ngobrol pun tidak merasa sok ingin dihormati, semoga beliau selalu mendapat balasan yang setimpal dari Yang Maha Kuasa. 🙂

Tapi sejauh ini sih gw belom pernah nemuin dosen yang benar – benar bisa memposisikan dirinya sejajar dengan mahasiswanya, seakan – akan menunjukkan kalau dosen dengan mahasiswa itu sama – sama belajar, sama – sama bisa bikin salah, toh memang dosen bukan dewa yang tidak pernah salah, dosen juga bisa “tidak tahu”, karena pada dasarnya (umumnya) dosen itu hanya tahu dan paham lebih dahulu karena rentang waktu pengalaman belajarnya yang lebih lama dari mahasiswanya.

Semoga dosen – dosen bisa lebih menyemangati mahasiswa mahasiswinya dengan senyum, dengan ramah, bukan dengan menakut – nakuti atau dengan meneror. Semoga dosen – dosen yang bisa bersikap seperti itu mendapat balasan yang setimpal dari Yang Maha Kuasa. 🙂

catatan iseng seorang mahasiswa yang merasa sulitnya lulus kuliah, dan hanya bisa merasa bahwa pada dasarnya semua harus dinikmati agar tak ada beban yang dirasa. 🙂

This entry was posted in Uncategorized and tagged , , , . Bookmark the permalink.

1 Response to Dunia Universitas dalam Kacamata Saya (dosen)

  1. arip says:

    Wah saya jarang bales sms, jarang ngangkat telepon, dosen aja sampai harus janjian dulu klo mau telepon saya. Berarti bakal calon dosen kali ya. :mrgreen:

Leave a comment